Persahabatan itu seperti
uang, lebih gampang dicari ketimbang di simpan.
Banyak pembaca yang
membaca artikel ini, hanya dengan membaca judulnya saja rekan-rekan pasti
berpikir cerita ini menceritakan tentang persahabatan. Ya,memang benar apa yang
rekan-rekan pikirkan tentang judul di atas. Tetapi, ibarat ada 1000 pasang mata
yang membaca artikel ini, maka akan ada 1000 pasang mata juga yang memikirkan
arti tentang persahabatan. Begitu juga dengan penulis, penulis juga memiliki
definisi tersendiri tentang persahabatan.
"Persahabatan itu
seperti uang, lebih gampang dicari ketimbang di simpan"
Banyak yang mengatakan
persahabatan itu bagaikan kepompong (judul lagu ^_^). Dan bahkan ada yang
mengatakan sahabat adalah segalanya, sahabat adalah orang yang paling mengerti
kita, sahabat adalah sosok yang selalu ada disaat kita membutuhkan pertolongan
(kayak jin aja :p), sahabat juga dikatakan rela berkorban dan sangat rela
melakukan apa saja yang membuat kita bahagia, karena kebahagiaan kita adalah
kebahagiaannya juga, bahkan sampai-sampai ada juga statement yang mengatakan
bahwa sahabat adalah separuh dari jiwa kita yang menghilang dan adanya di tubuh
seseorang tersebut yang dinamakan sahabat tadi, dan jika kita tidak memiliki
sahabat, kita akan rapuh karena kita tidak bisa melakukan apapun tanpanya
(Lebay). Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat yang menceritakan tentang arti
persahabatan yang menurut penulis terlalu sangat di besar-besarkan dan terlalu
di agung-agungkan.
Semua kalimat-kalimat di
atas, yang biasanya sering sekali kita dengar di telingan kita ini ialah
berdasarkan pertinjauan penulis dari kehidupan sehari-hari (termasuk dalam
kehidupan pribadi penulis) dan juga dari sinetron-sinetron di televisi
(HEHEHE). Tetapi bagi penulis, persahabatan itu hanyalah sebuah kata-kata yang
terlalu di besar-besarkan, mungkin persahabatan itu lebih pantas di sebut
dengan PERTEMANAN/persaudaraan atau jiwa sosial yang dimiliki oleh setiap
individu.
Penulis tidak memungkiri
bahwa pada zaman Nabi dan Rasul dahulu telah ada yang namanya sahabat, kita
ambil contoh seperti halnya Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Pada saat itu
Beliau bukan hanya memiliki sahabat, tetapi bahkan memiliki banyak sekali
sahabat-sahabat yang rela berkorban di jalan Allah SWT serta melindungi
keselamatan Baginda Rasul Muhammad SAW tanpa mengharapkan imbalan atau
penghargaan. walau sekalipun nyawa mereka yang menjadi taruhannya. Contoh
seperti itulah yang petut untuk kita sebut sebagai sahabat sejati.
Dewasa ini banyak sekali
orang-orang yang takut sekali akan kehilangan sahabat, bahkan hanya demi
seseorang yang di sebutnya sebagai sahabat tersebut, ia rale kelaparan demi
mengisi perut sang sahabat, ia rela hujan-hujanan demi menjemput sang sahabat
yang sedang berada di suatu tempat, ia rela meminjamkan uang kepada sang
sahabat walaupun ia sendiri sangat membutuhkan uang tersebut, bahkan ia juga rela
melakukan apa saja yang di perintahkan oleh sahabatnya tersebut walau sekalipun
ia tahu bahwasanya yang dilakukannya tersebut adalah diluar dari akal sehat kita
sebagai manusia.
Dan sekarang yang menjadi pertanyaan besarnya ialah,
Apakah bisa semua perbuatan tersebut jugaa dilakukan oleh seseorang yang ia
sebut sebagai SAHABAT????? Jawabannya ialah NOL BESAR! Malah dia pun tidak akan
mau memperdulikan kita sama sekali. Kebaikan yang selama ini kita lakukan
kepadanya, kini telah ia balas dengan penghianatan (Subhanallah). Setelah semua
itu terjadi, barulah kita menyadari bahwa sahabat kita telah menghianati kita,
bahkan ia telah menyakiti perasaan kita.
Memang tidak semua orang yang menjalin persahabatan
berakhir dengan cara seperti itu, namun demikian tidak sedikit pula orang yang
telah terkecewakan oleh seorang sahabat, dari sesi tanya jawab yang dilakukan
penulis oleh beberapa orang rekan saat penulisan ini di kerjakan, 7 dari 10
orang yg menjadi sumber dari pernyataan tersebut mengatakan bahwa, mereka
mengaku kecewa akan kelakuan, tingkah laku, maupun sifat yang dirasakan
terhadap sahabat mereka masing-masing. Berbagai macam masal yang mereka alami
dengan sahabatnya tersebut. Ada yang mengaku dihianati, ada yang mengaku
dicurangi, ada yang mengaku di permainkan, ada yang mengaku hanya menjadi bahan
ejekan dari sahabat nya tersebut, ada juga yang mengaku dimanfaatkan keuangannya,
bahkan ada juga yang mengaku bahwa sahabatnya sendiri yang telah mencoba menjerumuskannya
kedalam BUI, demi mendapatkan keuntungan materil.
Sungguh bermacam-macam kejadian buruk yang dilakukan oleh
seorang sahabat, disini penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
SAHABAT/PERSAHABATAN itu hanyalah sebuah khiasan kata yang tidak untuk dibawa
mati, istilah ini biasanya diberikan kepada orang atau sekelompok orang yang
telah berjasa di dalam hidupnya, dan yang pada akhirnya diberikanlah ia gelar
sahabat. Maka dari itu, bersikaplah normal pada setiap orang, bertemanlah
selayaknya pertemanan yang wajar, karen pertemanan itu tidak dilarang, agar
kita dapat bersosialisasi terhadap orang banyak, karena pada dasarnya kita ini
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang
lain, tetapi bersosialisasilah dengan sewajarnya saja, hingga tercapainya
tujuan masing-masing, sehingga dengan begitu akan timbul lah suatu timbal balik
dari jalinan hubungan sosial tersebut, dan tidak akan ada pihan yang merasa di
rugikan dalam hubungan tersebut. jangan sekali-sekali kita luluh terbawa oleh
hati yang lemah ini, sehingga kita selalu dan terlalu membangga-banggakan
seorang sahabat tersebut terhadap orang lain, bahkan bisa saja terjadi hal yang
sebaliknyayang membuat kita menyesal terhadap sahabat tersebut, kita tidak akan
tahu itu, kita tidak akan tahu apa yang akan terjado kelak. Dari pembahasan
kita di atas, Penulis ingat dengan sebuah kalimat Super seorang Motivator
sekaligus Tokoh masyarakat yang telah banyak di segani oleh masyarakat,sekurang-kurangnya
ia berkata bahwa: “Tersenyumlah
kepada musuhmu, karena kelak dialah calon sahabatmu, dan waspadailah sahabatmu,
karena kelak dialah calon musuh terbesarmu suatu saat nanti (Mario Teguh). TERIMA KASIH